SMP Swasta Probolinggo Perdalam Ilmu Dapodik

Latoel Diningrat

Probolinggo (SMP MUGA) - Dapodik (Data Pokok Pendidikan) saat ini merupakan nyawa bagi lembaga pendidikan. Hal itu diungkapkan Latoel Diningrat, Seksi Perencanaan Dispendik Kabupaten Probolinggo dalam Diklat Pengisian Dapodik di Aula SMP Zainul Hasan 1 Genggong Pajarakan Kabupaten Probolinggo yang diadakan MKKS SMP Swasta Kabupaten Probolinggo, Sabtu (11/05/2013).


Menurut Latoel, "semua hal yang berkenaan data sekolah, pendidik, dan siswa terdapat dalam Dapodik, termasuk guru layak apa tidak mendapat tunjangan sudah terangkum datanya di Dapodik, oleh karena itu pengisisannya harus benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan", ungkap Latoel yang menjadi pembicara tunggal di Diklat tersebut.

Sesuai dengan Intruksi Mendiknas No. 2 Tahun 2011 tentang Kegiatan Pengelolaan data Pendidikan, Latoel mengingatkan,"sekolah jangan sampai tidak mengirimkan data Dapodik, karena itu akan mematikan atau meniadakan sekolah itu sendiri," tegas Latoel.

Dapodik diantaranya digunakan sebagai acuan dalam menyalurkan Bantuan untuk siswa (BOS/BSM) dan juga bantuan yang berkenaan dengan sarana prasarana sekolah, serta tunjangan guru sertifikasi. "semua datanya berdasarkan Dapodik", jelas Latoel.

"Membangun data itu sulit, tapi lebih sulit membangun tanpa data," pesannya.

Melihat urgensinya Dapodik di lembaga pendidikan, Ketua MKKS SMP Swasta Kabupaten Probolinggo, Faizin Syamweil beserta jajaran pengurus menginginkan semua sekolah yang tergabung dalam MKKS SMP Swasta Kabupaten Probolinggo valid dalam meng-upload data sekolahnya.

"Alhamdulillah teman-teman merespon dan antusias kegiatan ini, ada 160 operator Dapodik sekolah yang hadir", kata Faizin.

"Mudah-mudahan setelah mengikuti Diklat ini, operator Dapodik bertambah faham dan mahir dalam mengolah data sekolahnya," harapnya.



Penulis : Adam Malik, S.Pd.I